Blogger Layouts

Welcome :)

Sabtu, 12 November 2011

Peri kecil tanpa sayap


Kau memanggilku dengan sebutan ”peri kecil”. Kau selalu bilang, aku adalah peri kecilmu yang membutuhkan sayap untuk terbang.  Agar aku dapat melihat pelangi bersama sekawanan kupu-kupu yang berterbangan diantara indahnya kepulan awan.
Di setiap harinya kau tak pernah lelah mengajari aku untuk belajar mengepakkan sayapku, Kau adalah payungku ketika hujan menyapaku, Karena kau tak pernah rela sedikitpun melihatku tersakiti. Dan kau berikan bahumu untuk sandaranku. Kala aku terjatuh dan terjerembab, dengan tertatih kau menopangku untuk berdiri kembali. Kau menuntunku dan mengobati lukaku. Kala aku putus asa, Kau yang meniupkan semangat dalam diriku. Agar aku tidak menyerah dalam meraih mimpiku.
Kau yang  menasehatiku menguatkan hati yang rapuh. Jika kecewa dan putus asa,  pandanglah sungai airnya tetap mengalir walaupun berjuta batu menghalang. Jika sedih pandanglah langit, kita akan merasakan Allah akan senantiasa bersama kita. Kau yang selalu mengharapkanku untuk menjadi mutiara di hamparan pasir. Doamu, ”Semoga kau kelak akan bahagia dalam meraih cita-citamu”.
Dan, kini kau memanggilku dengan ”peri kecilku yang telah bersayap”. Karena kau menganggap aku sudah bisa melakukan semuanya tanpamu. Ya, aku sangat berterimakasih padamu. Disaat impian itu sudah berada dalam genggamanku, Kau tinggalkan aku, kau lupakan aku, kau tak pedulikanku. ketika aku terjatuh kau biarkan aku mengobati lukaku seorang diri. Memang apa yang kau lakukan untuk sekedar kebaikanku menjadi lebih  mandiri dan tidak bergantung padamu. Namun, aku begitu merindukanmu. Sosok yang selalu hadir temani hariku.

Dulu…
Kau yang mengajariku arti kebahagian
Kau yang mengajariku arti senyuman
Kau yang mengajariku bagaimana memaknai sebuah kegagalan
Kau yang memberiku arti keindahan dalam mengarungi kehidupan
Namun, mengapa kini kau yang tinggalkan aku dalam kesendirian?

Jika aku boleh memilih, aku lebih senang kau memanggilku  ”peri kecilmu tanpa sayap” bukan aku sebagai ”peri kecilmu yang telah bersayap”. Namun harus kuakui, kini….aku bukan peri kecilmu lagi.
Mungkin harimu memang akan jauh lebih menyenangkan tanpa adanya aku yang selalu menyusahkanmu padahal aku menyimpan banyak harapan dalam kehadiran kamu di hidup aku dan rasanya sangat sulit melepaskan seseorang yg memang tidak bisa untuk dilepaskan


 peri kecilmu :)

Rabu, 09 November 2011

Please Don't GO !! Please Don't ever GO !




          “Kamu dimana? Kenapa kamu nggak menghubungiku seharian ini?”
          Berulang kali aku mengirim pesan singkat itu. Kekasihku. Seorang yang telah aku kenal selama 10 bulan ini. Namun, resmi menjadi kekasihku selama 1 bulan. Aku mengenalnya, sangat. Sesekali dia marah, dia takkan menghubungiku. Bahkan satu minggu pun dia bisa tidak menghubungiku.
          Apa salahku? Hanya karna aku tak membalas pesannya semalam. Aku tertidur. Dan sudah berulang kali aku menjelaskan, tapi apalah arti penjelasanku untuknya? Tak didengar dan terabaikan.
          Aku benci situasi seperti ini, dimana kamu gak mempercayaiku sebagai kekasihmu. Dimana semua penjelasanku kamu abaikan. Apa semua laki-laki itu tidak butuh penjelasan? Apa mereka selalu menganggap diri merekalah yang selalu benar? Entahlah…
          Kulihat layar hape ku berirama, ku tekan tombol read. “Kita urusin aja urusan kita masing-masing!”
          Sudah kuduga pemecahan masalahnya akan seperti ini. Berpisah? Apa yang dia mau seperti itu? Apa perpisahan adalah  yang terbaik untuk kita? Baiklah… meski hatiku menahan mu… jangan pergi… ku mohon…
          Setelah dia berkata seperti itu, aku tahu dia takkan mencabut kata-katanya. Dia tetap pada pendiriannya untuk meninggalkanku. Sepanjang apapun aku menjelaskan, takkan ada arti apa-apa untuknya. Bosankah dia denganku? Muakkah dia denganku? Entahlah…
          “Kalo aku ada niat buat serius, aku pasti bakal serius sama kamu.” Kata-kata itu yang dia ucapkan beberapa minggu yang lalu, saat kita sedang bersama-sama menikmati angin laut sore hari. Seandainya saat itu ombak merekam semua ucapannya, akan ku tagih semua janjinya saat itu juga…
          Apa itu yang kamu artikan sebagai ‘serius’, kamu ninggalin aku tanpa sebab yang jelas. Kamu ninggalin aku tanpa mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu. Ketika keegoisan membutakan mata dan menulikan telinga,. apakah hatimu tak lagi mampu merasakan?
Sayang…kumohon jangan pergi…
Aku membutuhkanmu…
Kamu motivasi terbesarku…
Kembalilah…
kenangan kenangan kita terlalu manis, sangat pahit untuk dilupakan begitu saja.
"seperti yg kau katakan kau akan slalu ada..kau akan slalu ada.."

090811
Peri kecilmu o:)

senyum...


Aku tersenyum, senyum yang kurasa cukup untuk dapat menghibur hati yang sedang dilanda keresahan. Senyum yang kukira cukup untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya sedang kurasakan saat ini, senyum yang telah ku pikirkan bahwa dengan senyuman ini sosok yang sekarang berada di depanku tidak mengetahui betapa berat aku menanggung beban yang kutahu persis apakah itu, sesuatu yang kurasakan saat ini adalah sesuatu yang aku tak mengerti mengapa harus menjadi beban hati ini.
Senyum yang telah ku rancang agar orang lain tidak merasakan kekecewaan yang ku alami. Yah, telah ku putuskan untuk menikmati sendiri kedukaan yang sekarang ku rasakan, kedukaan yang jauh sebelum hari ini telah ku putuskan untuk ku hadapi seorang diri. Walaupun sesungguhnya ingin sekali ku katakan pada orang yang pernah menimbulkan sederet kekaguman pada diriku dan menghibur semua duka yang ku rasakan, orang yang pernah mengisi hari-hari ketidakmengertian akan rasa yang ku salah-artikan, hari-hari dimana aku pernah terjerumus dalam tipu daya setan, hari-hari dimana aku terlena dengan hal yang menjauhkanku dari petunjuk Tuhanku.

Source: “Cinta buat Fay” by Muhammad Reza

Senin, 07 November 2011

Ya Allah....


Ya Allah aku capek sayang dan care sama org yg salah...



Aku capek disakitin dan patah hati terus . 
God, temukanlah aku dgn trueloveku agar aku tak pernah sakit hati lagi. 
God, please help me. I always need you… Mungkin di depan mereka aku bisa nutupin kesedihanku. tapi di depanMu Tuhan, aku gabisaaa! :'(

cintamu, ku damba tapi tak dapat ku rasa. sayang elo, butuh elo. tapi gak memiliki elo :(.   
Sampai kapan pun kamu gak akan ngerti tentang ini semua! jika aku bisa memilih, tak kan ku pilih untuk mengenalmu. salahkah aku dengan keinginanku?  Aku emang terlalu lemah sama keadaan seperti ini. Kalo aku bisa putar waktu. mungkin dulu aku akan abaikan kamu..karna cinta tanpa balas itu sangat menyakitkan.
kamu bisa melihatku menangis, tapi tak bisa menghapus airmata ku. kamu bisa melihatku terluka, tapi tak bisa menyembuhkan luka ku.
Tuhan, tolong biarkan aku merelakan dia untuk seseorang yang lebih pantas memiliki nya. Aku tak ingin memaksakan cinta ini.


Peri kecil

Minggu, 06 November 2011

"apa kita pernah kenal sebelumnya?"


tunggu saat dimana aku berdiri tegak dan membusungkan dada serta berkata "apa kita pernah kenal sebelumnya?"

Kehilangan orang yang cuma setengah sayang sama aku, gak bakal  buat aku rugi. Masih banyak orang yang sayang sama aku sepenuh hati ! Sahabat aku banyak,  kamu cuma sebagian kecil dari masa laluku. kamu ga pantas buat diharapkan, cuma bisa buat makan hati! ga pantes km di tangisin dan dipertahanin! Kamu ngancurin aku secara perlahan tapi PASTI. kamu selalu merasa dikecewakan, tanpa sadar kamu jg mengecewakan org lain. Kamu marah, aku pun bisa.
aku di tinggalin sama kamu untuk bertemu orang yang lebih baik lagi. walaupun kita ngga bisa bersama lagi, aku yakin kamu bisa dapet yg terbaik dan aku juga… karna sekarang takdir berkata lain tentang kita.

seiringnya kau berlalu...


Kau melupakanku yang berusaha bertahan untukmu. Walau itu semua hanya Tuhan yang tau..Haruskah aku diam dan memendam segala rasa ini? Tapi Aku bisa apa? Kau bahkan tak tersentuh! Aku harus apa? Kau bahkan tak tergapai…
Namun … Saat aku menunggu lama, tanpa aku sadari kau telah mengajarkan arti "kesabaran" untukku.
Sayang, apakah setiap tetes air mata yang aku keluarkan untukmu sama sekali tidak bermakna bagimu? Kamu punya perasaan hanya untuk merasakan tetapi tidak untuk menyadari.
Sayang, aku ingin terus mencintaimu tak pernah peduli seberapapun pahitnya… please don't hurt me again again and again. seandainya kamu tau bagaimana cara menghargai seseorang maybe kamu gak akan nyakitin aku kaya gini. yang tau sebesar apa perasaanku ke kamu itu hanya aku, hatiku, dan tuhanku. kuharap semua yg tlah ada tak kan pernah usai, yg kuinginkan semua tak kan berakhir.
You and your everything is here lingering on my mind?
maafin aku yah ga pernah bisa jadi yang kamu mau…

peri kecil